Keluarga (Modern)


" umur tidak pernah mendewasakan seseorang. Namun mendewasa selalu menampakkan kebijakan seseorang"


" umur tidak pernah mendewasakan seseorang. Namun mendewasa selalu menampakkan kebijakan seseorang"

Selalu sadar satu hal bahwa semakin tua kita tidak selalu menjadi semakin dewasa. Dewasa bisa dalam berbagai macam hal kan?. Dewasa dalam bicara, dewasa dalam mengambil keputusan, dewasa menyikapi masalah, dan dewasa dalam menghadapi yang lebih muda.

Ternyata selalu benar bahwa jarak dan waktu dapat merubah manusia secepat itu. Tidak ada yang dinamis kan di kehidupan ini?, bahkan setiap lini bisa berubah kapanpun bahkan lebih cepat dari kedipan mata kita.

Lama tidak berjumpa membuat banyak hal berubah. Termasuk suasana dalam sebuah keluarga. Kemarin-kemarin baru saja berhubungan lagi dengan keluarga besar yang sudah jarang bertemu. Ohh wanna say thankyou untuk penemu whatsapp (siapa sih? Brian acton sama jan koum ya? Cmiiw wkwkwk)
thanks for making a room chat for people who separate more than a thousand mils to be connected. Thankyou.

Berharap dapat disambut dengan hangat di room chat tersebut. Berharap dirindukan. Berharap ditanyai kabar. Berharap banyak hal baik ketika kita berusaha menyambung silaturahmi. Namun tidak semua hal baik yang kita harapkan selalu jadi kenyataan kan?. Kalau hidupmu selalu sesuai seperti apa yang kamu inginkan, kamu akan lupa bagaimana bahagianya rasa syukur yang bisa kamu ucapkan sayang.

" makanya kalau kumpul keluarga itu ikutan. Orang ga pernah keliatan ya gimana mau dianggap", let me tell you one things, well times change people faster. See, it's come in the middle of the conversation. Hurt. Yes. But i never hated ppl who hurt me. Saya selalu percaya bahwa banyak cara Tuhan menyayangi umatnya. Salah satunya adalah dengan memberikan banyak pelajaran untuk menjadikan mereka dewasa. Semoga kamu semakin disayang Alloh yaaa.

Bagi saya keluarga itu seperti ranting. Selalu punya arah dan tujuan masing-masing. Tapi keluarga yang baik adalah mereka yang tidak pernah lupa bahwa mereka berasal dari akar yang sama.

the bond that links your true family is not one of blood, but of respect and joy in each other's life ( Richard Bach)

Yaa saya selalu yakin bahwa kita tidak akan pernah mampu memilih sebuah keluarga. Mereka merupakan hadiah yang tuhan berikan untuk kita. Begitupun kehadiran kita merupakan hafiah bagi mereka. Tinggal bagaimana kita menyikapinya. Menganggap kehadiran mereka keluarga. Atau menganggap kehadiran mereka sesuatu yang kurang menyenangkan.

Keluarga bukan hanya soal sebuah hubungan darah. Atau juga silsilah keluarga. Namun bagi saya keluatga adalah tempat dimana kamu pertama kali mengerti bagaimana rasanya disayangi dan dicintai.

Kalau saja dalam sebuah keluarga sudah tidak ada lagi perasaan untuk saling menyayangi dan menghormati lantas bagaimana kata keluarga dapat berfungsi?.

Pada dasarnya keluarga akan selamanya menjadi keluarga. Karena yang aku tahu keluarga adalah tempat dimana kamu dapat kembali pulang.

Kalau memang eksistensi dibutuhkan untuk menilai dianggap atau tidaknya kita dalam sebuah keluarga lalu bagaimana untuk bagian keluarga yang sudah terlebih dahulu pulang kepelukan Tuhan?.
Apakah lantas kita menjadi lupa?.

Hmmmm manusia itu terkadang suka lucu, bagaimana mereka dapat menilai hal se-sepele itu. Bagaimana mereka bisa menilai sebuah eksistensi dari hal sesederhana itu.

Banyak hal yang mulai usang dalam keluarga modern. Mungkin ini efek dari globalisasi. Mudahnya mempertemukan orang yang berjauhan beratus-ratus mil dalam sebuah layar handphone membuat pudar apa yang disebut dengan respect dan rasa saling memiliki. Hal ini yang mulai hilang dalam keluarga. Rasa hormat. Rasa melindungi, rasa mengayomi, dan rasa-rasa lain yang seharusnya tersemat dalam keluarga.

Lantas jika kehadiran atau ketidak hadiranmu dinilai sebagai keberadaanmu dalam sebuah silsilah keluarga, lalu bagaimana kamu dapat menyayangi dan mengagungkan Alloh, yang bahkan tidak pernah terlihat oleh matamu?.

Bagiku, ketika kamu menganggap seseorang itu keluargamu, sejauh apapun, sesering apapun kalian bertemu, maka yang namanya keluarga akan tetap dan selalu menjadi keluarga. Tidak peduli eksistensimu, tidak peduli siapa kamu.

"Because family like branche in a tree, we may grow in different direction, yet our roots remain as one"

No comments:

Post a Comment