Bersiap


"Akan tiba hari dimana kamu akan jadi seseorang yang lebih dari sekedar anugrah. Atau kamu akan jadi kenangan yang tiada terkira bagi hidup saya. Siapapun kamu nanti, percayalah kamu pernah memenangkan hati ini diantara hati-hati yang lain "
"Akan tiba hari dimana kamu akan jadi seseorang yang lebih dari sekedar anugrah. Atau kamu akan jadi kenangan yang tiada terkira bagi hidup saya. Siapapun kamu nanti, percayalah kamu pernah memenangkan hati ini diantara hati-hati yang lain "

Saya selalu bilang bahwa setiap orang selalu punya masa lalunya masing-masing. Jadi tidak apa-apa bagi saya kalau kamu punya masa lalu yang buruk. Setiap orang boleh saja menjadi khilaf. Yang tidak boleh adalah mengulangi khilafnya untuk yang kedua kali.

Hidup saya tidaklah selalu mudah. Untuk itu bagi saya menjalani semua ini tidaklah sebercanda itu sayang. Saya sudah lima tahun tidak tinggal satu atap dengan kedua orang tua saya. Nanti kalau aku jadi manja padamu maka mafkanlah dan pahamilah. Nyatanya aku bahkan lupa definisi rumah yang sebenarnya. Kalau aku berani manja padamu berarti aku tengah menemukan rumah dipelukanmu.

Aku selalu menyiapkan hidup terbaikku untuk bertemu denganmu. Keluar dari zona nyamanku. Belajar menukang. Belajar masak. Belajar menyayangi anak-anak. Belajar menyetrika baju. Supaya nanti ketika kamu memilihku, kamu tidak menyesal karena aku yang bisa saja jadi istri yang merepotkan.

Begitupun aku berharap padamu sekarang. Aku ingin kamu mau melangkah dari zona nyamanmu. Melihat sekitarmu dari sudut pandang yang lain. Tidak mencari pembenaran untuk membela dirimu sendiri. Jadilah pria yang giat untuk mencari relasi dan pengalaman. Berhentilah menatap masa lalu dan menjadikan mereka kelemahanmu. Tak apa, toh setiap orang boleh saja punya pengalaman buruk.

Karena nantinya kita akan hidup berdua. Tidak dengan bantuan ibukmu. Tidak dengan harta peninggalan orang tuaku. Namun kita akan hidup dari Ridho ibukmu dan ibu bapakku. Serta peluk Alloh yang senantiasa tak pernah lepas memberi kasih sayang pada kita. Maka carilah bekal untuk hidup bersamaku nanti. Karena akupun tengah menyiapkan banyak bekal untuk bisa menemani kakimu pergi menuju mimpi-mimpinya.

Sembari mencari bekal tetaplah jadi pria yang sabar. Karena akupun tengah belajar sabar. Jadilah pria yang baik. Karena orang baik akan selalu menuai yang baik. Jadilah dirimu sendiri dengan versi terbaiknya. Maka dunia akan turut menjadi baik dengan versinya untuk kamu pijaki.

" hidup tidak melulu sebaik apa yang kita harapkan. Ketika kecewa hadir percayalah kamu tengah berharap pada yang bukan Tuhan "


Ps : menuju bilangan 21dan mulai risau, untuk mempersiapkan resepsi. Berharap disandingkan dengan dia yang mampu menerima saya dengan versi terbaik diri saya diatas semua hal buruk yang saya miliki.




No comments:

Post a Comment