Persinggahan atau Tujuan #day2


" jadikanlah aku tujuan, bukan tempat singgah yang bisa kau tinggalkan sewaktu-waktu"

" jadikanlah aku tujuan, bukan tempat singgah yang bisa kau tinggalkan sewaktu-waktu"

Hemmm jadi hari ini mau nulis yang agak dewasa. Semaleman saya duduk di bis di depan mba-mba yang curhat sepanjang jalan sama temen sebelahnya.  Hee aku ngga nguping, salah siapa mbaknya curhatnya suaranya gede banget kan kedengeran yhaa --_--

Anywaay jadi ini sepenggal percakapan mereka
Mba-mba baper : aku tuh yaa gapapa dia nakal kemana-mana dulu yang penting nnti baliknya ke aku
Mba-mba ceria : leeeh, kok kamu mau sih bekasan orang?
Mba-mba baper : gapapasih, jd ntr dia udah puas nakal, udah setia sma aku
Mba-mba ceria : ya kalo ke kamu akhirnya, kalo akhirnya ga ke kamu gimana?
Mba-mba baper : ihh ya enggaklah dia bilang dia sayang aku kok.
*lalu hening*
Mba-mba baper : helaaah kok kamu jahat sih? Aku jd galau nih.

Jadi itu sepenggal obrolan mereka yang ngga sengaja kedenger telinga ini. Aaaa wanitaa emang gitu kaan -_-

Another-shitty-girl-think is gapapa cowok gue nakal, kemana-mana dulu yang penting ntar baliknya ke gue. It's a stu pi di ty thing i know. Perempuan itu gitu, dia sering berpikir bahwa dia adalah rumah yang mampu disinggahi pria yang dia cinta. Jd tempat istirahat ketika lelah lalu berkesempatan jd tempat yang sewaktu-waktu di tinggalkan.

Kalo menurut saya itu bukan rumah. Tapi stasiun. Iyaa stasiun yang jadi tempat bersinggah ketika kamu tidak harus berpergian, dan ditinggalkan ketika ada tujuan lain yang harus di capai.
See kamu bukan tujuan dia, tapi hanya persinggahan. Selingan. Bukan sesuatu yang harus di capai.
Tapi banyak perempuan puas dengan posisi ini. Atau bahkan banyak yang menempatkan diri di posisi ini.

Perempuan itu punya harkat yang tinggi. Seorang ibu, punya surga di telapak kakinya, merupakan godaan terbesar bagi pria. Tapi banyak perempuan tidak memposisikan dirinya di harkat tertinggi itu.

Semua wanita punya hak dan kesempatan untuk diperjuangkan. Untuk dijadikan tujuan. Yang ketika kita memposisikan diri pada tingkatan itu berarti kita harus siap untuk menunggu. Menunggu yang tidak pernah mudah. Menunggu yang bisa jadi melelahkan. Karena menunggu sendiri bukan perkara sederhana. Tapi peremouan harus menempatkan dirinya di posisi terbaik. Sebagai tujuan. Bukan tempat persinggahan.

Jadi kamu masih mau jadi persinggahan yang ditemui ketika sedang senggang dan tak ada tujuan. Atau mau jadi tujuan dari hidup seorang pria?.

No comments:

Post a Comment