Aidan song's


Kedai kopi ini semaki larut bukannya semakin sepi, namun semakin hangat. Aku laku menyesap lagi secangkir mocachino hangat yang kupesan sejak tadi.

Ff ini ditulis untuk mengikuti sayembara menulis FF2in1 bersama nulisbuku.com dan twitter @nulisbuku
Kedai kopi ini semaki larut bukannya semakin sepi, namun semakin hangat. Aku laku menyesap lagi secangkir mocachino hangat yang kupesan sejak tadi. Lalu dia perempuan ku, cintaku, bidadariku tengah duduk di hadapanku. Memegang satu cangkir toraja coffe, yang paling enak di kedai ini. Telinganya disumpal rapat-rapat dengan i-pod nya. Sesekali bergumam kecil menyanyikan lagu yang ia dengarkan. Bahkan ia mengabaikan celindion tengah menyanyi merdu soundtrack titanic di ruangan ini. Andai aku bisa memelukmu aira, andai lelaki pengecut ini bisa memelukmu bukan sebagai sahabat tapi sebagai pria.
Aira tiba-tiba saja mata itu melirikku, oh tidak matanya begitu bulat, bulu matanya lentik, bahkan lebih indah dari mata artis bollywood sekalipun. " alaan, ko bengong aja? Biasanya lo ngga suka ndengerin celindion deh kenapa jadi anteng gitu ndengerin celindion, biasanya kalo di gramed aja itu kuping udah di sumpel sama secondhand serenade"
" lagi males ajaa, lagi pengen dikorek kupingnya pake suara merdunya si celi niih" jawabku sekenanya saja. Ah Aira andai saja kamu tahu aku bahkan tengah membayangkan bisa memelukmu di kafe ini, seperti yanh ada di adegan titanic. Eh ngga lebay sih soalnya kan ngga ada kapal besar disini.
Aku bisa menebak apa yang tengah ia dengarkan dari ipodnya, paling banter lagu-lagunya si macho smith, atau lagu jazz nya si mocca, ten2five, atau si gembul Tulus. Ah aku bahkan hafal semua lagu yang ia suka. Ia selalu suka lagu jazz, lagu lembut, pop seperti kepunyaan si katty cat, atau demi lovato. Jangan tebak Aira pecinta boyband, karena kita sama-sama menganggap bahwa boyband ini adalah mahluk-mahluk astral yang nyanyi-nyanyi sok kecakepan di stage sambil goyang dumang. Yesh we hate it.
Aku masih ingat adegan waktu itu ketika kita berebut i-phod di kelas bahasa, yang berujung kami sama-sama dikeluarkan dri kelas. Itu semua karena Aira memaksa melihat isi i-podku. "Gue bisa menebak orang dari daftar lagunya" katanya berbisik di telingaku lalu tersenyum. Ah Aira tersenyum
"Bohong" jawabku lalu mengedikkan alis.
"Seriuuus" jawabnya, lali tiba-tiba saja tangannya sudah menggrepe-grepe saku ku, lalu menemukan i-pod ku disana.
" nah kan bener, Alan sosio widjaya, sudah ketebak lagu-lagumu nak, MCR, Secondhand, scorpio, omaygat itu jadul banget, terus apa ini lo nyimpen bokep ya lan ko ada victoria secreat. Ih alaan bokeeep!!" Sahutnya kemcang, yang kemudia ku bungkam mulutnya dengan kedua tanganku.
Akibatnya seluruh kelas menengok ke arah kami dan tidak lebih dari 2 menit dosen kami menyuruh kami untuk hengkang dari kelas.
Akibat ulahnya itu aku meminta ganti rugi dengan boleh mengobrak-abrik isi i-podnya, "sini gue juga harus liat isi i-pod lo!". Lalu Aira menyerahkan I-podnya, dan dia segera berlari ke kantin kampus memesan semangkuk mie goreng dan es teh. Aku lalu duduk di depannya melihat daftar playlistnya, like what i said isinya cuma, katty cat, demi lovato, selena gomes, oh dia juga punya teh script kemajuan lah ya, dan satu play list yang berjudul "Aidan song".
Dan saat itu juga aku menyadari bahwa Aira tidak jatuh cinta padaku. Dia jatuh cinta pada Aidan, teman satu organisasiku, temanku dan aira. Bukan aku. Tapi Aidan.
Ya sama seperti di malam ini aku duduk menemaninya di kedai kopi. Setelah tiba-tiba jam 11 malam dia menelfonku minta di jemput di indekosnya. Aku pikir dia sakit kepala lagi. Tapi ternyata saat aku sampai dia tengah menangis. Dan ternyata Aira baru saja dapat kabar, kalo Aidan lusa akan bertunangan. Aidan akan bertunangan dengan teman kecilnya. Yang juga sahabat aira di kampus.
Dan malam ini pertama kalinya aku melihat Aira menangis sambil tersenyum. Entah apa yang ada di otaknya sekrang ini. Namun aku begitu ingin mendekapnya saat ini juga. Oh Aira andai saja kamu tahu, anytime you need me i'll be here for you ra. So just look at me once, like a man. Not your shit best friend. And i hate what we call us best friend. It a shit ra. Karena gue sayang banget sama lo. Bukan sebagai sahabat. Tapi sebagai wanita ra.
Kembali wajah itu, menatap ke jendela favoritnya yang menghadap ke jalan raya. Cahaya mobil dan lampu jalan yang cantik terkena pias air hujan. Wajah itu lagi membuatku ingin berteriak, mata cantik itu menitihkan air mata. Namun bibirnya lihat bibirnya tersenyum sempurna. Lihatlah perempuanku, ya namanya Aira, dia adalah bidadari tuhan yang begitu pandai berbohong.

Posted via Blogaway

No comments:

Post a Comment