Sepasang Langkah kaki


Sepasang kaki tanpa alasnya
Meskipun tertusuk kerikil dan panas diatas aspal
Sepasang kaki itu terus saja melangkah

Sepasang kaki tanpa alasnya
Meskipun tertusuk kerikil dan panas diatas aspal
Sepasang kaki itu terus saja melangkah
Langkahnya bukan untuk cita-citanya
Tapi langkah itu tengah berusaha
Mengiringi sepasang kaki yang lain.
Sepasang langkah kaki tanpa alasnya
Meskipun masuk ke kubangan air
Sepasang kaki itu terus saja melangkah
Langkahnya bukan untuk kebahagiaannya
Tapi langkah itu tengah berusaha
Membahagiakan sepasang kaki yang lain,
dan satu pasang kaki kecil mungil
Yang baru saja menapak ke dunia
Sepasang langkah kaki tanpa alasnya
Meskipun kelelahan dan kapalan
Sepasang kaki itu terus saja melangkah
Langkahnha bukan untuk menghidupi hidupnyan
Tapi langkah itu tengah berusaha
Menghidupi dua pasang kaki yang lain
Begitu juga kaki miliknya.
Sepasang langkah kaki tanpa alasnya
Meskipun kehujanan, kepanasan,
Kedinginan, kapalan, dan mulai bengkak
Sepasang kaki itu tidak pernah lelah
Jangankan berhenti, menyerahpun ia tak mau.
Kaki yang kokoh itu terus saja berjalan,
bahkan sesekali berlari. Mencoba memenuhi
Kebutuhan keluarganya.
Karena kaki itu harus terus berjalan
Supaya mampu menfkahi dua pasang kaki yang lain.
Kaki itu tidak pernah jenuh.
Karena ia tahu bahwa dialah yang dapat
diandalkan bagi dua pasang kaki yang lain.
Karena dia adalah sepasang kaki
Milik seorang Ayah.
Ayah yang hidupnya ditujukan untuk
Kebahagiaan anaknya,
Ayah yang keringatnya bercucuran untuk memperjuangkan
Cita-cita anaknya.
Dan ayah yang waktunya ditujukan untuk
Mewujudkan doa-doa istrinya.
Sedang ingin menulis puisi untuk bapak.
Iya sedang mulai rindu bapak.
Semoga langkah-langkahmu pun tengah
Melangkah mengiringi mimpiku ya pak...

Posted via Blogaway

2 comments: