Because women are not comes from mars


Perempuan itu mungkin saja merepotkan, tapi perempuan bisa saja tidak perlu repo-repot mengurusi seorang pria. Bila dia benar-benar sudah tidak peduli.

Perempuan itu mungkin saja merepotkan, tapi perempuan bisa saja tidak perlu repo-repot mengurusi seorang pria. Bila dia benar-benar sudah tidak peduli.
Jadi kemarin baru saja berdebat dengan seorang pria. Mari sebut saja dia kakak. Ahhh dia kakak paling ekstrim yang saya punya. Kakak laki-laki yang berstatus kakak-kakak-an yang ketika saya menangis dia selalu bilang " siapapun yang bikin kamu nangis ay, aku samurai kepalanya". Dan magicnya saya selalu tertawa bila mendengar dia mengatakan itu.
Dia, sedang jatuh cinta pada seorang perempuan.
Perempuan yang cantik. Manis. Dan menawan.
Aku pun mengenalnya.
Ceritanya panjang. Mereka jatuh cinta. Lalu kakak itu berpaling ke perempuan lain. Dan dia menyesal sudah meninggalkan perempuan cantik itu. Dan kini dia berusaha mendapat kembali cinta si kakak perempuan cantik. Runyam.
Dia bicara kesana kemari. Dia bilang "dulu aku sama dia, so sweet banget ay, maniis, maniiis banget."
Sebenarnya saya disini berfikir. Kira-kira dia pernah ngga ya nanya kenapa sih perempuan itu tidak pernah mudah memaafkan seseorang.
Karena pada dasarnya perempuan itu bukan tidak mudah memaafkan. Atau memberikan kesempatan kedua. Hakikatnya perempuan cuma mau satu hal. Di perjuangkan. Tentu saja bukan berati kamu-pria-pria diluar sana harus manjat tebing, atau menyelami laut, atau terjung payung dari ketinggian 3800 MDpl. Bukan bukan itu. Diperjuangkan dalam konteks, berusaha. Berusaha untuk meyakinkan dia. Berusaha untuk membuat perempuan itu yakin dan nyaman. Bahwa kamu memang benar-benar mencintainya. Begitu bukan? Perempuan tidak butuh satu truk bunga. Perempuan sudah cukup bahagia bila dibersamai. Ditemani setiap langkah kakinya.
Terus dia pernah bilang...
"Perempuan ko hobbi banget marah-marah si ay. Dia pernah marah-marah gajelas ke aku. Kaya kamu ke dia ay. Kan ga ngerti lagi"
Halloooo maaan. Sepertinya Laki-laki memang diciptakan tuhan seperti cenayang bukan?. First mereka ngga peka dan suka judge seenak jidat. Let meee teell you one thing.
FYI. Perempuan bukan hobi marah-marah ga jelas. Perempuan cumaa, yaaa cuma marah-marah ngga jelas sama orang yang mampu membuat dia nyaman. Perempuan ngga akan marah-marah ga jelas sama orang yang ngga dia kenal. Dan biasanya kalo perempuan nyamaaan dia sudah sayang dengan pria itu. Jadi kalo kamu nih sudah sering saya omel-omelin ga jelas. Itu berarti saya sayang sama kamu. *ini gausah dibaca ya*
Kedua kemarin dia nanya juga
"kenapa sih perempuan itu lebay banget ay?"
Nahhh ini nih, yang sampe sekarang saya masih suka heran sama laki-laki. Lebay-nya kalian itu seberapa sih?
Kalau kalian bilang ngingetin kalian makan, pake jas hujan, dan minum air putih yang banyak itu adalah sebuah ke-lebay-an. Pacaran aja sama batu.
Perempuan itu bukan lebay. Itu mereka peduli. Ya beginilah cara perempuan memperdulikan kalian. Seperti ibu yang khawatir kalau anaknya ngga pulang-pulang. Atau anaknya sakit demam. Kalau perempuan jadi lebih cerewet padamu, itu berarti dia memperhatikanmu. Memperdulikanmu. Perempuan memang seperti itu kan. Mereka punya caranya masing-masing untuk menyayangi seorang pria.
Kalau kamu jadi merasa disusahkan dengan kecerewetan seorang perempuan maka bersiap-siaplah untuk kehilangan perhatiannya. Dan saat itu terjadi jangan pernah menyesal.
Satu hal, ketika perempuan sudah mau repot-repot mengurus hidupmu, dan hobi marah-marah tidak jelas padamu, percayalah mereka tengah menyayangimu dengan caranya masing-masing. Jangan pernah lepaskan perempuan yang seperti itu. Kalau dia saja mau repot-repot mengurusi hidupmu. Dia tentu mau repot-repot mengurus anak-anakmu kelak.
Oh iya karena perempuan ketika marah tidak suka di abaikan. Cukup lakukan ini ketika perempuanmu sudah mlulai banyak menuntut dan cerewet...
"Kamu marah-marah terus ih, sinih aku peluk dulu"
Trust me it works...
Selamat malam minggu. Kamu.
Salam dari aku. Hujan. Petrichor. Dan secangkir kopi.
BOGOR, 3 JANUARI 2014

Posted via Blogaway

No comments:

Post a Comment