you and me




“ poo… kau akan pergi kemana lagi?”, tanyaku dengan nada menyelidik, “ kau kan juga punya tugas untuk menjaga stand ini!.” Teriakku.
Ah ya,,, Namaku gelsya, umurku 15 tahun. Aku memiliki seseorang sahabat yang sangat dekat denganku, namanya luke. Tetapi aku biasa memanggilnya poo. Nama seekor panda yang menjadi pemeran utama di kungfu panda. Mereka sangat mirip. Dan untuk imbalan dari sebutan “poo-ku” padanya dia memanggilku mamot ah entahlah, peduli apa. Karna yang pasti aku sangat sayang dengan pandaku itu. Ahh, kami hanya berteman.Sungguh. Sudah satu minggu ini sekolahku sedang mengadakan pesta untuk merayakan ulang tahunnya. Salah satu dari kegiatannya adalah pameran dengan mendirikan stand. Dan nasib buruk aku mendapat tugas menjaga stand. Aku merasa aku sedang tidak beruntung. Apalagi aku harus menjaga stand ini sendirian.
“ ah iya.. aku baru ingat aku harus membantu robbi, dan Kelvin untuk membuat grafity. Maaf mot aku harus pergi. Akan kupanggilkan bobs untuk menemanimu. Daaah… “ sahutnya dari kejauhan. Aku hanya dapat menganga mendengar ucapannya. Apa maksudnya. Tega sekali dia biarkan aku menjaga stand ini sendirian. Lima menit kemudian..
“ hai sya… luke bilang kau membutuhkan bantuanku?.” Tanya bobs lalu mengambil tempat disampingku.
“ ah syukurlah akhirnya kau datang juga bob… aah, badanku terasa sangat lengket bisakah kau menggantikanku?, aku janji jam enam aku sudah ada disini lagi. Aku hanya pulang untuk membersihkan badan.”, ucapku sedikit memohon.
“ baiklaah… kecuali kau membelikanku satu porsi burger teriyaki…”. Ucapnya dengan senyum kemenangan. Aah persetan dengan orang ini. “ baiklah akan kubelikan untukmu. Tolong yaa…!.”

Biar kuceritakan sedikit bagaiman aku dan luke. Mmm, aku dan  luke cukup dekat. Seperti kakak dan adik. Aku selalu menceritakan semuanya pada luke. Begitu pula sebaliknya. Jujur saja baru-baru ini aku merasakan sesutau yang aneh pada luke. Dia sedikit lebih tertutup. Dan Entah mengapa setiap aku melihat matanya, rasanya seluruh tubuhku bergetar hebat. Sebelumnya aku pernah merasakan hal seperti ini waktu aku jatuh cinta dengan Arnold, temanku di junior high school. Tapi, Sungguh tak mungkin jika aku jatuh cinta pada luke. Dia adalah sahabatku. Kakakku. Temanku. Musuhku. Dia pandaku. Aahh, semoga ini semua hanya shit de javu. Atau mungkin benar itu yang aku rasakan. Entahlah.

****
Aku memarkir motorku didekat pohon cemara. Sekarang sedang musim semi. Aku senang dengan musim semi.
“ hay sherekan, apa kabarmu hari ini?.” Tanyaku kepada kucing berwarna Red Tabby yang sangat gembul ini. Aku lalu menggendongnya dan membawanya masuk. Aku kemudian mendaratkan pantatku di shofa  buluk ini. Dulu warnanya adalah biru tua. Tapi kini warnanya abu-abu. Ahh kontras sekali. “ gel… apakah itu kau?,” teriak malfoy. “ momy bilang kau tidak pulang cepat.”

“yaa… aku hanya pulang untuk membersihkan diri. Sedang apa kau di dapur?,” jawabku lalu membuntuti suaranya menuju dapur. Ku lihat dapur momy sangat berantakan. “ apa yang kau lakukan?,” tanyaku sambil menyipitkan mataku. “ bukankah kau bisa membeli makanan di luar jika kau lapar, momy akan marah besar jika tahu bahwa kau menghancurkan dapurnya!?.” Ucapku dengan tatapan yang cukup sinis.

“ aahhh, kau takkan percaya jika ku ceritakan ini.” Sahutnya lalu memasukan mayones dan mencicipinya. “ is it taste good?,” tanyanya lalu menyuapiku sesendok makanan yang tak berbentuk itu. Sedikit ragu untuk membuka mulut tapi aku tak ingin mengecewakan hati kakakku. “ yeah it’s taste good…” ucapku. Yah meskipun penampilannya sangat tidak meyakinkan rasanya cukup. Sungguh.
“ malfoy I’ll take a bath for a minutes.” Sahutku dari tangga. “ yaaa…!.” Hanya kata itu yang kudengar sesaat setelah ku menutup pintu kamar mandi.  

Sesaat kemudian aku sudah berada di kamar. Aku mematung di depan lemari pakaianku. Dan kemudian menjatuhkan pilihan dengan dress selutut warna coklat dan di tengahnya ada sebuah pita berwarna merah. Dua puluh menit kemudian aku sudah terlihat yah cukup oke. Aku kemudian memasang kalung kupu-kupu kesayanganku. Sebentar ku mematut di depan cermin dan.. sempurna.

“ malfoy… bisakah kau mengantarku ke sekolah?,” ucapku.
“ kenapa kau tak membawa motormu?,” tanyanya.
“ aku sedang tak ingin”
“ mengapa kau tak ingin?”,
“ ya Tuhan malfoy… jawab saja, aku harus buru-buru.”
“ baiklah…”. Ucapnya lalu beranjak dari tempat duduk.
***
Aku datang tepat pukul enam kurang dua menit dengan seporsi burger teriyaki untuk bobs. “ terimakasih, kupikir kau hanya bergurau.” Sahutnya lalu menyerobot burger itu dari tanganku.. Aku lalu menduduki salah satu kursi di samping bobs. dan mengeluarkan sebuah novel, yang baru kupinjam dari shalsa.
Tiba-tiba seseorang sudah duduk dihadapanku. “ buku apa yang kau baca mot?,” ucapnya.
“ poo?, kau terlihat sangat berantakan.” Ucapku. “ bisakah kau lihat?. kukumu berwarna-warni, lalu hidungmu ada cat hijau.”. lanjutku sambil menggelengkan kepala.
“ aahh setelah ini aku akan pulang dan membersihkan badan!.” Jawab luke. Aku lalu mengambil tissue di dalam tasku dan membersihkan kukunya yang penuh dengan cat.
“ apakah kau akan kembali lagi malam nanti?, bukankah nanti malam adalah puncak dari acara?,” tanyaku lalu kembali mengambil aseton dan membersihkan kukunya.
“ entahlah…” jawabnya.
“ haay luke… tadi fredd mencarimu, waah… sedang apa kau?,” sahut emillie lalu mengambil tempat disampingku.
“ iya aku sudah bertemu dengannya,” jawab luke.
“ poo apakah kau akan kembali setelah pulang nanti?,” tanyaku menegaskan.
“ entahlah, mungkin akan kembali jika dia juga datang.”.
Dia?, dia siapa?, poo tidak pernah bercerita sebelumnya padaku. Dia menutupinya dariku. Ahh, mengapa perasaanku jadi tak enak begini. Kenapa rasanya menjadi panas. Aku lalu berhenti membersihkan kuku luke, lalu kembali sibuk dengan novelku.
“ ahh iya… kau sudah berpacaran dengan bella yaa, waah selamat luke.” Ucap emillie.
“ iyaa, terimakasih.”. taukah kau apa yang kurasakan saat itu?. rasanya aku benar-benar ingin meledak!!!!. BERPACARAN???. Yang benar saja. Aku lalu memasang kupingku lagi, mendengar percakapan mereka.
“ semoga awet yaa,”
“ iya doakan saja…!”
“ akan ku doakan supaya bisa tetap bersama sampai kau dan belle sudah keriput nanti.”
“ terimakasih emillie,!” sahut luke. dan kupastikan senyumnya berkembang lebar.

Aku tak mengerti apa yang terjadi padaku. Telingaku rasanya panas. dan tiba-tiba saja air mataku meleleh. Rasanya panas sekali. Persetan dengan ini semua. Apa?, poo sudah memiliki kekasih. Ahhh aku benci poo. Aku sangat berharap bumi akan menelanku sekarang juga.
“ kau kenapa mot?,” Tanya luke sambil mencari celah untuk melihat wajahku. Aku tak bisa menjawab pertanyaannya, aku hampir ingin berteriak sedetik yang lalu. Aku tak mungkin menjawab pertayaannya tubuhku bergetar hebat suraku serak. Dia akan curiga jika mendengar suara serakku. Rasanya sebuah bom nuklir telah meledak di hatiku, menghancurkan semuanya, segala harapan. Aku tak percaya. Ini akan terjadi padaku. Disaat aku benar-benar yakin aku telah mencintai luke sepenuh hatiku. Aku tak tahan lagi. Aku lalu bangkit dari kursiku dan berlari keluar, menyusuri lapangan. Kemudian aku menabrak seseorang.
“ gelsyaa…!?,” sahut seseorang tapi aku masih terus menundukan wajahku yang sudah bercucuran air mata, “ apa yang terjadi padamu sya?,” lanjutnya. Aku tak menjawab pertanyaan anggy aku malah memeluknya erat. Entahlah aku hanya ingin menangis saat ini. Aku sedih. Aku kecawa. Aku benci padanya. Akuu… ARRRRRGGGGHHHR!!!!!!!@#$%&*#@$
Handphone ku bergetar.

No comments:

Post a Comment